Cerpen Mahasiswa Sastra China di Tabloid Mimbar UB

Cerita pendek karya Eka Trisilia Dewi, mahasiswa Program Studi Sastra Cina angkatan 2016 dimuat di tabloid Mimbar Universitas Brawijaya No. 382/ III / 2018. Cerpen yang berjudul From Diary berada pada halaman 14 bagian sastra di dalam tabloid tersebut. Ini baru pertama kali karyanya dimuat pada tabloid Mimbar. Hal ini sangat mengejutkan karena sewaktu SMA dirinya sudah tiga kali mengikuti lomba cerpen dan tidak pernah lolos seleksi.

Menjadi suatu kebanggaan baginya sebagai seorang mahasiswa jika karyanya dimuat oleh tabloid kampus. Universitas Brawajaya membuka pintu bagi mahasiswa segala jurusan yang memiliki karya artikel ilmiah, cerita pendek, dan kisah inspirasi. Karya tersebut dapat langsung dikirimkan melalui surat elektronik ke Universitas Brawijaya.

Mahasiswa asal Lamongan ini sangat mengidolakan penulis Fiersa Besari. Selain pandai menulis, ia juga memiliki hobi menari tradisional. Menulis cerpen seringkali ia lakukan di waktu luangnya. Selain cerpen, ia juga terkadang membuat puisi.

Dalam proses pembuatan cerpen From Diary ia tidak memiliki kesulitan berarti karena kisahnya diambil dari pengalaman pribadi dan selebihnya dia mengarang untuk dipadukan dengan pengalamannya tersebut. Proses pembuatannya memakan waktu sekitar seminggu. Dari banyak cerpen yang ia buat, dia mengirim sebanyak tiga cerpen ke surat elektronik Universitas Brawijaya dan hasilnya salah satu cerpennya muncul sebagai suguhan menarik untuk dibaca pada tabloid Mimbar UB.

Jika ditanya mengenai manfaat atau nilai-nilai apa saja yang bisa diambil dari kisah cerpennya, dia menjawab “Kalau nilai pendidikan menurut saya masih belum ada ya, karena itu cuman sebagai hiburan saja. Kalau dilihat dari segi pembaca, khususnya para remaja, mungkin yang bisa diambil ialah hubungan jarak jauhnya di dalam cerita itu, tentang bagaimana menjaga suatu hubungan dengan suatu komitmen yang kuat. Nama-nama karakter disitu saya ambil dari nama saya sendiri, nama bapak dan teman-teman dekat saya dan saya modifikasi sedikit namanya.” Memang hasil tidak mengkhianati kerja keras, Eka Trisilia Dewi yang sebelumnya sering mengalami kegagalan dan tidak patah semangat untuk terus berkarya hingga kini ia mampu menunjukkan bahwa karya cerpennya patut untuk diperhitungkan. (Afandi/DT/MSH/PSIK FIB)